News.Afebsi.or.id — Di bawah langit Malaysia yang diselimuti rinai hujan lembut, acara AFEBSI di SEGi University menjadi saksi perjuangan tak kenal lelah dari kami, para pejuang Memorandum of Understanding (MOU) dan Memorandum of Agreement (MOA). Hari kedua ini, penuh dengan dedikasi dan semangat, melahirkan suasana syahdu yang mengingatkan aku akan pentingnya perjuangan akademik.
Meskipun kesibukan memenuhi setiap detik, ada momen kecil yang memberi ruang bagi renungan, membawa hatiku sejenak kembali ke tanah kelahiran, Surabaya.
Acara puncak, yakni International Conference, telah berlangsung sukses, meninggalkan jejak langkah kami, duta-duta kampus yang dengan gigih membawa institusi kami menuju kemajuan. Alam pun seolah turut mendukung setiap tetes peluh yang kami keluarkan.
Di tengah perjalanan menuju destinasi berikutnya, bus yang membawa kami dipenuhi canda tawa, sementara pemandangan Kuala Lumpur yang memukau menjadi latar harmonis yang melengkapi setiap cerita perjalanan ini.
Usai kegiatan formal, acara berburu oleh-oleh di toko-toko khas Malaysia menjadi tradisi tak tertulis bagi kami semua. Batu Caves dan sekitarnya menjadi destinasi yang sempurna untuk menikmati pemandangan alam Negeri Jiran. Sementara itu, para bapak menikmati sore yang penuh ketenangan, ditemani secangkir kopi hangat dan cerutu, membiarkan pikiran mereka mengalir pelan di bawah rinai hujan yang jatuh perlahan ke tanah.
Bukit Bintang dan Jalan Alur turut menjadi saksi perjalanan ini, yang lebih dari sekadar misi internasional. Ini adalah tentang membangun semangat kolaborasi, yang kelak menjadi modal berharga bagi kemajuan tanah air. Di dalam bus yang perlahan melaju di bawah langit mendung, rintik hujan menyatu dengan irama langkah-langkah penuh makna.
Perjalanan ini juga mengajarkanku tentang peran gender dalam setiap momen kecil: ibu-ibu peserta yang dengan antusias berburu inspirasi, sementara para bapak menikmati jeda santai dengan kopi dan cerutu. Sebuah puzzle yang membentuk inspirasi besar dari pengalaman tiga hari ini, menggambarkan bagaimana setiap langkah kecil menyusun konsep besar yang akan membawa perubahan.
“Maturnuwun, Gusti,” bisikku dalam hati, penuh rasa syukur atas perjalanan ini. Semesta telah mempertemukan kami, para pembawa perubahan, dengan peluang besar. Kami membuka jalan untuk mengukir kolaborasi demi masa depan.
Melalui perjalanan ini, aku belajar bahwa setiap tetes hujan, setiap gelak tawa, dan setiap secangkir kopi yang dinikmati bersama memiliki makna tersendiri. Di bawah langit yang sama, meski terpisah jarak, semangat untuk maju dan berkolaborasi tetap menyatukan kami dalam langkah yang penuh harapan.
Inilah inti dari setiap perjalanan: menemukan kesatuan dalam keberagaman, menemukan kekuatan dalam momen sederhana. Seperti rintik hujan yang jatuh perlahan, perjuangan ini mengalir, membentuk masa depan yang penuh makna.👏👍😚🙏❤️
Dr. Agus Andi Subroto
Sore di Batu Caves Kuala lumpur Malaysia,
27 November 2024