news.afebsi.or.id — Malam ini ada sebab yang memicu saya menulis. Lagi-lagi, organisasi AFEBSI (Aliansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Swasta Indonesia) menjadi pemantik semangat bagi jari jemari saya untuk lebih rajin menulis—dalam hari-hari Minggu, bulan, bahkan tahun-tahun ke depan. Kenapa bisa begitu? Kalau boleh dianalogikan, AFEBSI ini ibarat gadis cantik—sekali bertemu, langsung jatuh hati. Tapi tenang, ini bukan soal wanita, ya. Just kidding.
Kembali ke laptop.
Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada AFEBSI. Satu tahun lalu, saat saya diutus kampus sebagai Kaprodi Manajemen untuk mengikuti Rakernas 2 AFEBSI di Cirebon, itulah pertama kalinya saya mengenal AFEBSI. Sebelum berangkat, saya sempat di-briefing oleh Dekan, bahwa AFEBSI memiliki visi-misi strategis, antara lain sebagai media kolaborasi antar fakultas ekonomi di tingkat regional, nasional, hingga internasional. Saat itu, saya tengah disibukkan mempersiapkan instrumen akreditasi berupa DED dan DKPS, dan harus saya akui, portofolio kerja sama prodi kami masih perlu diperkuat.
Gayung bersambut. Kekhawatiran kami terjawab di Cirebon. Sejak saat itu, Fakultas Hukum dan Bisnis di kampus kami merasa mantap dan bersyukur telah bergabung dengan AFEBSI. Dan tentu saja, cerita tak berhenti di situ.
Sebagaimana kita tahu, dalam akreditasi, dibutuhkan bukti kerja sama di tingkat nasional—yakni antar institusi dari provinsi yang berbeda. Ini menjadi salah satu persyaratan penting yang harus kami lengkapi sebelum borang diunggah ke LAMEMBA.
Kabar baiknya, saya pernah bertemu dan berbincang dengan Pak Didik, Dekan salah satu kampus di Surakarta, saat Rakernas 2 di Cirebon. Dari pertemuan itu, terjalin komunikasi yang berlanjut. Saya menghubungi beliau via telepon, menyampaikan maksud: apakah dimungkinkan untuk menjalin kerja sama nasional antara Fakultas Hukum dan Bisnis ITB Yadika Pasuruan dengan kampus beliau di Surakarta?
Kata senior saya dulu, tugas kita hanya berikhtiar dan berdoa. Hasil? Serahkan pada Allah SWT.
Apa yang terjadi sungguh di luar ekspektasi. Saya hanya berharap bisa menjalin kerja sama dengan satu fakultas, yakni FEB Universitas Setya Budi Surakarta. Tapi karena Pak Didik adalah Sekjen AFEBSI Jateng, beliau malah menyampaikan hal ini ke Ketua DPD AFEBSI Jateng, Dr. Zailani. Hasilnya? Hampir 10 kampus di Solo Raya bersedia menyambut dan menjalin kerja sama dengan kami.
Masyaallah.
Saya pun hanya bisa ndelongop—begini ternyata cara semesta mendukung, atau yang sering disebut mekanisme mestakung. Dari harapan satu kampus, menjadi hampir sepuluh. Luar biasa.
AFEBSI bukan sekadar organisasi. Ia menjadi pintu pembuka jalan. Soal akreditasi, alhamdulillah, proses kami lancar. Borang sudah diunggah, dan kami tinggal menanti hasil. Semoga capaian “Baik Sekali” bisa kami raih. Aamiin.
Silaturahmi pun terus terjalin. Sekitar satu-dua minggu lalu, saya dihubungi Ketua DPD AFEBSI Jateng untuk mengadakan seminar bersama. Setelah berkoordinasi dengan pimpinan fakultas, saya langsung menyatakan siap.
Insyallah, seminar bertema Creative Preneur Talk 2 akan digelar di kampus kami, ITB Yadika Pasuruan, selaku tuan rumah DPD AFEBSI Jatim. Yang membuat hati terharu, beberapa hari setelah komunikasi tersebut, saya dipercaya oleh rekan-rekan AFEBSI Jatim untuk menjadi formatur DPD AFEBSI Jatim.
Bukan hendak “otak-atik gathuk,” tapi saya percaya, niat baik selalu menemukan jalannya. Semoga semua langkah ini mendapat ridha-Nya.
Kami pun berkomitmen untuk memberikan sambutan dan pelayanan terbaik kepada tamu dari AFEBSI Jateng, terutama Dr. Zailani yang akan hadir sebagai pemateri. Karena kami tahu, saat kami berkunjung ke Solo Raya, sambutan dari AFEBSI Jateng begitu luar biasa.
Demikian, dan terima kasih.
Silaturahmi yang dirawat dengan ketulusan sering kali membuka pintu yang tak pernah kita bayangkan—bukan hanya untuk kerja sama, tapi juga untuk pertumbuhan, kepercayaan, dan kejutan-kejutan indah yang datang tanpa diduga.🤲👏👍🙏😚❤️
Salam hangat dan hormat,
Dr. Agus Andi Subroto