Home » Akreditasi, AFEBSI, dan LAMEMBA: Ruang Juang Kolektif Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Akreditasi, AFEBSI, dan LAMEMBA: Ruang Juang Kolektif Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Di bulan-bulan ini, denyut nadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis di berbagai penjuru Jawa Timur terasa bergetar serempak. Banyak program studi tengah bersiap menyambut asesmen lapangan dari para asesor LAMEMBA. Aktivitas ini bukan sekadar rutinitas akademik, melainkan perjuangan institusional yang melibatkan seluruh elemen—dosen, kaprodi, hingga pimpinan tertinggi perguruan tinggi.

Sebagai Ketua Tim Akreditasi Program Studi Manajemen di Fakultas Hukum dan Bisnis ITB Yadika Pasuruan, saya turut merasakan denyut kesibukan itu setiap hari. Bahkan ketika duduk di warkop, mengajar di kelas, maupun saat mengawasi ujian akhir semester, pikiran ini tak pernah benar-benar lepas dari sembilan kriteria akreditasi yang tertuang dalam dokumen DED dan DKPS.

Kesembilan kriteria tersebut meliputi:

  1. Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi (VMTS);
  2. Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerja Sama;
  3. Mahasiswa;
  4. Sumber Daya Manusia;
  5. Keuangan, Sarana, dan Prasarana;
  6. Pendidikan;
  7. Penelitian;
  8. Pengabdian kepada Masyarakat; dan
  9. Luaran serta Capaian Tridharma.

Dokumen DED dan DKPS bukan sekadar laporan administratif, tetapi cermin dari capaian, dinamika, dan cita-cita besar sebuah program studi. Siang dan malam, tim akreditasi di berbagai kampus berjibaku menyusun data, merumuskan narasi, dan memastikan segala bukti pendukung tersedia dengan rapi dan akurat.

Dalam kapasitas saya sebagai Ketua DPD AFEBSI Jawa Timur, saya melihat lebih luas betapa kolaborasi antarprodi yang tergabung dalam AFEBSI telah tumbuh menjadi kekuatan bersama. Sejak awal berdirinya, AFEBSI (Aliansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Swasta Indonesia) membawa satu visi besar: mendampingi dan memperkuat anggotanya agar siap menjalani proses akreditasi dengan maksimal—dengan harapan meraih hasil “Baik Sekali” atau bahkan “Unggul”.

AFEBSI telah menjelma menjadi rumah bersama. Di sinilah para pengelola prodi saling berbagi pengalaman, berbagi strategi, dan saling menguatkan dalam menghadapi tantangan akreditasi. Reakreditasi bukan lagi menjadi beban, tetapi momentum refleksi atas pencapaian dan penataan ulang untuk masa depan yang lebih baik.

Yang menarik, kini banyak tokoh penggerak AFEBSI—baik di tingkat nasional maupun daerah—ikut berperan aktif sebagai asesor LAMEMBA. Ini bukan sekadar kebetulan, melainkan cerminan dari jam terbang mereka sebagai pelaku lapangan akreditasi. Mereka pernah menjadi kaprodi, dekan, bahkan rektor. Mereka akrab dengan dinamika penyusunan DKPS dan DED, sehingga ketika menjadi asesor, mereka tidak hanya membaca data, tapi juga memahami betul kerja keras yang melatarbelakanginya.

Saya memahami betul bahwa di balik proses akreditasi terdapat perjuangan panjang yang menguras energi dan waktu. Kurang tidur, tenggat yang ketat, hingga keharusan untuk membaca butir demi butir instrumen dengan ketelitian tinggi adalah cerita umum di banyak institusi anggota AFEBSI. Namun justru di situlah nilai perjuangan itu berada: akreditasi bukan semata kewajiban administratif, melainkan bentuk nyata tanggung jawab akademik.

Atas nama AFEBSI, saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh tim akreditasi—dosen, kaprodi, dekan, hingga rektor—yang saat ini tengah berjuang untuk institusinya masing-masing. Semoga ikhtiar ini diridai Allah SWT, dimudahkan segala prosesnya, dan membuahkan hasil terbaik bagi setiap program studi.

Dan siapa tahu, dari perjuangan hari ini akan lahir asesor-asesor baru yang kompeten dan berintegritas, yang akan meneruskan semangat AFEBSI dalam tugas-tugas LAMEMBA mendatang.

Akhir kata, mari terus bergerak dalam semangat kolaborasi dan saling menguatkan. Sebab di balik setiap keberhasilan akreditasi, ada kerja tim yang solid, ada visi organisasi yang menyatu, dan ada harapan besar untuk masa depan pendidikan tinggi ekonomi dan bisnis di Indonesia.

“Akreditasi bukan hanya kewajiban administratif, tetapi pengabdian akademik untuk masa depan institusi.”

Salam hangat dan hormat,
Dr. Agus Andi Subroto
Ketua DPD AFEBSI Jawa Timur
Emper Omah, Rungkut, Surabaya – 21 Juni 2025

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *